BUDAYA MALAS





Salah satu budaya yang terdapat di Indonesia maupun di negara lainnya yaiitu budaya malas, budaya malas itu sendiri adalah sebuah budaya dimana kebanyakan orang sulit sekali untuk bekerja keras demi suatu tujuan yang dicapai, atau mencari jalan yang mudah untuk melakukan sesuatu yang rumit. Atau keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar Rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.
Hal ini bisa dibuktikan dengan dengan adanya teknologi yang mendorong orang-orang menjadi malas tidak hanya di Indonesia, tapi di negara lainnya. Seperti contoh pada saat mencuci, kita harus menggunakan tangan kita untuk membersihkan baju-baju yang kotor tersebut, tapi dengan adanya mesin cuci, mereka tidak harus menggunakan tangan lagi untuk membersihkan baju-baju yang kotor tersebut, karena sudah ada mesin cuci yang akan mengerjakan hal tersebut atau orang yang tidak bisa menghitung / orang yang semula berusaha untuk menghitung tapi sudah ada teknologi untuk mempermudah mereka untuk menghitung dengan adanya kalkulator, itu memang mempermudah pekerjaan kita tetapi sekaligus juga merupakan budaya malas karena   ingin melakukan hal yang serba instan, serba cepat, tidak mengeluarkan tenaga, dan tidak mau berusaha keras.
Budaya malas merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas tidak jelas tidak akan pernah maju.
Tetapi dibalik sifat malas tersebut, ada orang yang memanfaatkan sifat malas yang dia miliki untuk membuat sesuatu yang berguna untuk orang lain, seperti teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan orang lain. Awalnya teknologi itu diciptakan oleh orang yang malas melakukan pekerjaan tersebut sehingga dia membuat alat untuk mempermudah pekerjaan tersebut, dan sekaligus juga mengajak orang lain ingin menjadi malas juga. Apalagi teknologi perkembangannya sangat pesat, seiring dengan berjalannya waktu, teknologi semakin canggih, jika itu terjadi, maka kita bisa-bisa kita malas sepenuhnya, kita jadi malas melakukan apapun, karena ada teknologi yang sudah mengerjakan tugas yang harusnya dikerjakan oleh dia sendiri.
Kesimpulannya adalah walaupun ada teknologi yang mempermudah pekerjaan kita, secanggih apapun itu, jangan sampai teknologi tersebut mendorong kita untuk menjadi malas, karena jika kita malas, dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.

Komentar