Sebuah
iklan di media televisi menunjukkan bahwa ketika sedari kecil kita telah terbiasa berbohong
maka bisa jadi sampai ketika kita beranjak dewasa kita akan terbiasa berbohong.
Berbohong adalah pangkal dari segala perilaku buruk kita dengan berbohong apa
saja akan kita lakukan untuk menutupi perilaku buruk kita.
Kita yang terbiasa berbohong
biasanya akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan yang pertama dan akan
begitu seterusnya. Lalu bagaimanakah
islam melihat kebiasaan buruk ini, sebuah kisah di jaman Rasulullah patut
menjadi contoh bagi kita, ini hanya secuil dari sekian banyaknya dalil dari
tidak bolehnya kita berbohong.
Diceritakan ada seorang badui ingin
masuk Islam. Dia menemui Rasulullah dan mengatakan ingin masuk Islam tapi tak
mampu meninggalkan minum khamar dan berzina. Lalu Rasulullah berkata kalau
begitu jangan bohong.
Alhasil, badui ini justru tak pernah
lagi minum khamar dan berzina karena takut berbohong kalau ditanya oleh
Rasulullah. Sedangkan jika dia bicara jujur, hukum Islam siap menanti.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari
kisah ini adalah bahwa dengan meninggalkan sifat yang suka berbohong itu
sendiri kita justru akan secara sendiri meninggalkan sifat-sifat buruk yang
lainnya.
Hari ini bangsa kita benar-benar
terpuruk karena para pemimpinnya dan orang-orang penting didalamnya yang suka
berbohong dalam hal apa saja mereka suka berbohong. Maka tidak mengherankan
apabila Negara kita menjadi salah satu Negara terkorup di dunia ini.
Hari ini juga kita merayakan hari
anti korupsi yang bisa jadi setiap tahun ada yang merayakan tapi menjadi tidak
salah juga kalau ada yang mengatakan itu hanya seremonial saja toh sampai hari
ini koruptor terus merajalela.
Lantas siapakah yang harus kita
salahkan sebab bisa jadi memang mental manusia-manusia indonesia yang sudah
lemah sebagi contoh saja di tempat saya tinggal sudah jelas bahwa pembuatan
KTP itu gratis tapi coba kita lihat aktualnya di lapangan gratisnya di mana di
kantor catatan sipil kita harus membayar 12 ribu rupiah di kantor kecamatan 20
ribu rupiah lantas kata gratisnya disimpan dimana padahal kalau mau di pikir
justru yang paling gampang ketahuan adalah penilep ecek-ecek seperti ini yang
protes pun banyak tapi karena memang mentalnya yang sudah hancur maka hal-hal
seperti itu di biarkan terus menerus terjadi.
Maka hal yang paling penting adalah
mulailah dari diri kita sendiri dan keluarga kita untuk berprilaku jujur semoga
kedepannya selalu hadir generasi-generasi
jujur yang menjadi pemimpin bangsa ini.Harapan Itu Masih Ada
Komentar
Posting Komentar